Olimpiade Tokyo 2020 resmi dihelat. Kompetisi olahraga terakbar
sejagat raya yang sempat tertunda setahun ini akhirnya resmi dibuka. Meskipun banyak
pihak yang masih meragukan perhelatan ini bakal digelar sebelumnya, akan tetapi
akhirnya pemerintah Jepang menjawab keraguan – keraguan itu dengan tetap
melaksakannya di tahun 2021 ini, tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat
ketat karena dunia masih dalam keadaan pandemi Covid-19.
Upacara pembukan Olimpiade Tokyo 2020 digelar di Stadion Nasional
Jepang pada 23 Juli 2021 pukul 17.50 WIB. Meskipun digelar tanpa penonton, namun
tak mengurangi kemeriahan acara dengan ditampilkannya beberapa kreativitas
negara Jepang yang sangat luar biasa.
Seluruh pasang mata di dunia saat ini pun tertuju pada even
olahraga terakbar sejagat raya ini tak terkecuali masyarakat Indonesia. Berhasil
mengirimkan 28 atlet terbaik tanah air dari 8 cabang olahraga. Indonesia duduk
di urutan ke-tiga se Asia Tenggara sebagai negara yang berhasil mengirimkan
atlet terbaiknya terbanyak di olimpiade Tokyo 2020. Sementara diurutan pertama
ditempati Thailand dengan mengirimkan 42 atlet dari 14 cabang olahraga dan
Malaysia di posisi ke-dua dengan 30 atlet dari 9 cabang olahraga.
Dari 8 cabang olahraga yang diikuti atlet – atlet terbaik tanah
air, tentunya cabang bulutangkis menjadi cabang yang paling ditunggu, karena sejauh
ini cabang inilah yang berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia
dengan total 7 medali emas terbanyak ke-dua sedunia setelah Cina yang masih
kokoh di peringkat teratas dengan 18 medali emas.
Berhasil mengirimkan wakil di 5 sektor yang dipertandingkan pada
cabang bulutangkis. Tentunya bulutangkis masih menjadi tumpuhan terdepan
sebagai lumbung medali terbanyak bagi Indonesia terutama medali emas.
Dari ke-5 sektor ini, ganda putra memiliki peluang terbesar untuk
meraih medali emas atau bahkan meraih medali emas dan perak, karena dua wakil
Indonesia turun dengan predikat unggulan 1 dan 2. Diwakili Kevin Sanjaya
Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon atau yang akrab dengan panggilan The
Minion sebagai unggulan pertama dan Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan
atau The Dadies sebagai
unggulan kedua.
Sektor kedua yang berpeluang besar meraih medali emas yaitu sektor
ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti yang turun
sebagai unggulan ke-empat. Bermodalkan salah satu juara bergengsi yang pernah
mereka raih, All England dan pernah beberapa kali berhasil mengalahkan
peringkat teratas ( satu dan dua ) sektor Ganda Campuran asal negeri Tiongkok
yang notabenenya pasangan ganda campuran yang sangat sulit untuk dikalahkan. Pramel
(panggilan akrab wakil ganda campuran Indonesia ini) juga wakil ganda campuran
yang patut diperhitungkan dan perebutan medali emas sektor ganda campuran.
Sementara
itu tiga sektor lainnya juga memiliki peluang besar untuk menambah pundi –
pundi medali bagi Indonesia meskipun tidak turun sebagai unggulan 4 tertatas. Sektor
pertama yaitu tunggal putra. Diwakili Anthony Sinisuka Ginting yang pernah
menjadi penjegal para unggulan teratas bahkan unggulan pertama. Ginting juga
digadang – gadang akan melanjutkan tren positifnya itu di Olimpiade kali ini
sebagai perwakilan pertama sektor tunggal putra Indonesia. Disusul Jonatan
Christie sebagai perwakilan kedua. Jojo (panggilan akrab Jonatan) juga digadang
– gadang akan melaju jauh di Olimpiade kali ini. Datang sebagai spesialis
kejuaraan Multi Sport Event, Jojo juga tidak bisa dianggap remeh oleh lawan –
lawannya. Medali emas Asian Games 2018 dan medali emas Sea Games 2017 adalah
bukti tren positif Jojo di perhelatan kejuaraan Multi Sport Event yang pernah
ia ikuti. Sektor ke-dua yaitu ganda putri yang diwakili Greysia Polii/ Apriyani
Rahayu. Perpaduan antara pemain paling junior dan pemain paling senior di
cabang bulutangkis kali ini. Pasangan ganda putri ini juga patut diperhitungkan
sebagai peraih medali cabang bulutangkis sektor ganda putri dengan modal
pengalaman yang begitu banyak dari Greysia Polii dan semangat pemudi yang luar
biasa dari Apriyani Rahayu. Sektor ketiga yaitu sektor tunggal putri yang
diwakili Gregoria Mariska Tunjung. Meski banyak yang tidak memperhitungkan
untuk bisa berbicara banyak pada Olimpiade kali ini. Mariska siap jadi kuda hitam
dan melangkah sejauh mungkin untuk menjawab keraguan – keraguan yang ditujukan
pada dirinya. - FM