Jumat, 23 Juli 2021

MENANTI KIPRAH BULUTANGKIS INDONESIA DI OLIMPIADE TOKYO 2020

 


Olimpiade Tokyo 2020 resmi dihelat. Kompetisi olahraga terakbar sejagat raya yang sempat tertunda setahun ini akhirnya resmi dibuka. Meskipun banyak pihak yang masih meragukan perhelatan ini bakal digelar sebelumnya, akan tetapi akhirnya pemerintah Jepang menjawab keraguan – keraguan itu dengan tetap melaksakannya di tahun 2021 ini, tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat karena dunia masih dalam keadaan pandemi Covid-19.

Upacara pembukan Olimpiade Tokyo 2020 digelar di Stadion Nasional Jepang pada 23 Juli 2021 pukul 17.50 WIB. Meskipun digelar tanpa penonton, namun tak mengurangi kemeriahan acara dengan ditampilkannya beberapa kreativitas negara Jepang yang sangat luar biasa.

Seluruh pasang mata di dunia saat ini pun tertuju pada even olahraga terakbar sejagat raya ini tak terkecuali masyarakat Indonesia. Berhasil mengirimkan 28 atlet terbaik tanah air dari 8 cabang olahraga. Indonesia duduk di urutan ke-tiga se Asia Tenggara sebagai negara yang berhasil mengirimkan atlet terbaiknya terbanyak di olimpiade Tokyo 2020. Sementara diurutan pertama ditempati Thailand dengan mengirimkan 42 atlet dari 14 cabang olahraga dan Malaysia di posisi ke-dua dengan 30 atlet dari 9 cabang olahraga.

Dari 8 cabang olahraga yang diikuti atlet – atlet terbaik tanah air, tentunya cabang bulutangkis menjadi cabang yang paling ditunggu, karena sejauh ini cabang inilah yang berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia dengan total 7 medali emas terbanyak ke-dua sedunia setelah Cina yang masih kokoh di peringkat teratas dengan 18 medali emas.

Berhasil mengirimkan wakil di 5 sektor yang dipertandingkan pada cabang bulutangkis. Tentunya bulutangkis masih menjadi tumpuhan terdepan sebagai lumbung medali terbanyak bagi Indonesia terutama medali emas.

Dari ke-5 sektor ini, ganda putra memiliki peluang terbesar untuk meraih medali emas atau bahkan meraih medali emas dan perak, karena dua wakil Indonesia turun dengan predikat unggulan 1 dan 2. Diwakili Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon atau yang akrab dengan panggilan The Minion sebagai unggulan pertama dan Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan atau The Dadies  sebagai unggulan kedua.

Sektor kedua yang berpeluang besar meraih medali emas yaitu sektor ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti yang turun sebagai unggulan ke-empat. Bermodalkan salah satu juara bergengsi yang pernah mereka raih, All England dan pernah beberapa kali berhasil mengalahkan peringkat teratas ( satu dan dua ) sektor Ganda Campuran asal negeri Tiongkok yang notabenenya pasangan ganda campuran yang sangat sulit untuk dikalahkan. Pramel (panggilan akrab wakil ganda campuran Indonesia ini) juga wakil ganda campuran yang patut diperhitungkan dan perebutan medali emas sektor ganda campuran.

            Sementara itu tiga sektor lainnya juga memiliki peluang besar untuk menambah pundi – pundi medali bagi Indonesia meskipun tidak turun sebagai unggulan 4 tertatas. Sektor pertama yaitu tunggal putra. Diwakili Anthony Sinisuka Ginting yang pernah menjadi penjegal para unggulan teratas bahkan unggulan pertama. Ginting juga digadang – gadang akan melanjutkan tren positifnya itu di Olimpiade kali ini sebagai perwakilan pertama sektor tunggal putra Indonesia. Disusul Jonatan Christie sebagai perwakilan kedua. Jojo (panggilan akrab Jonatan) juga digadang – gadang akan melaju jauh di Olimpiade kali ini. Datang sebagai spesialis kejuaraan Multi Sport Event, Jojo juga tidak bisa dianggap remeh oleh lawan – lawannya. Medali emas Asian Games 2018 dan medali emas Sea Games 2017 adalah bukti tren positif Jojo di perhelatan kejuaraan Multi Sport Event yang pernah ia ikuti. Sektor ke-dua yaitu ganda putri yang diwakili Greysia Polii/ Apriyani Rahayu. Perpaduan antara pemain paling junior dan pemain paling senior di cabang bulutangkis kali ini. Pasangan ganda putri ini juga patut diperhitungkan sebagai peraih medali cabang bulutangkis sektor ganda putri dengan modal pengalaman yang begitu banyak dari Greysia Polii dan semangat pemudi yang luar biasa dari Apriyani Rahayu. Sektor ketiga yaitu sektor tunggal putri yang diwakili Gregoria Mariska Tunjung. Meski banyak yang tidak memperhitungkan untuk bisa berbicara banyak pada Olimpiade kali ini. Mariska siap jadi kuda hitam dan melangkah sejauh mungkin untuk menjawab keraguan – keraguan yang ditujukan pada dirinya. - FM

Halaman Kami: