Sabtu, 17 Februari 2018

Melipir ke Puger, Jember, Jawa Timur - Goes to Puger Beach, Jember, East Java

 

            Jember, ketika salah seorang menyebut kata Jember pasti yang mereka kebanyakan tahu yaitu salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak di bagian timur dekat dengan pantai selatan. Hal kedua yang mereka tahu yaitu bahwa Jember merupakan kota yang memiliki karnaval fashion tingkat dunia yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC) yang merupakan karnaval terbesar ke tiga se dunia  setelah NottingHill, Amerika Serikat dan Reunion, Prancis. Edisi 2017 dan memiliki catwalk sepanjang 3,6 Kilometer yang merupakan sebuah jalan raya yang dipadati kendaraan bermotor selama beberapa hari ditutup dan dialihkan untuk pergelaran acara tersebut. Namun belum semua mengetahui kalau kabupaten Jember memiliki tempat lain yang tak kalah menarik dengan pantai pasir putih malikan (PAPUMA) dan JFC. Tempat tersebut adalah Puger.
            Puger adalah salah satu kecamatan di kabupaten Jember yang keberadaannya kurang banyak diketahui oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai tempat wisata, kebanyakan wisatawan (terutama wisatawan lokal) lebih mengenal Puger sebagai pusat jual beli ikan laut, hal itu memang benar adanya, namun lebih dari itu, Puger memiliki beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi dan tergolong masih kurang banyak orang yang mengunjunginya, salah satu alasan utamanya yaitu letaknya yang lumayan jauh dari pusat kota Jember dan masih kurang terekspose oleh media massa terutama media sosial. Namun terlepas dari itu semua, Puger memiliki beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi, beberapa diantaranya yaitu: Pantai Pancer, hutan mangrove Getem, dan bukit kapur puger.
            Menurut pengalaman pribadi, dari ketiga tempat menarik tersebut yang paling potensial untuk dijadikan tempat wisata yaitu pantai Pancer, menurut saya tempatnya menarik untuk dikunjungi, selain sangat sepi dari keramaian, di sana pemendangannya juga sangat bagus dengan latar belakang perbukitan yang begitu menarik dan juga latar belakang kampung nelayan yang jika dilihat dari Pantai Pancer juga lumayan bagus view nya.

            Berikut beberapa dokumentasi yang saya ambil ketika di Pantai Pancer:










            Yang selanjutnya yaitu hutan mangrove Getem. Menurut saya pribadi, tempat ini juga menarik untuk dikunjungi, pemandangan hutan mangrove nya masih alami dan tertata rapi, namun sayang ketika saya mengunjunginya kondisi air di sana sangat kurang bagus, waktu itu warna airnya coklat pekat, namun terlepas dari itu, pemandangan hutan mangrove Getem masih sangat bagus untuk dinikmati untuk sekedar bersantai di atas jembatan, atau berfoto selfie, tapi ingat kita harus berhati-hati karena di sana tempatnya cenderung sepi, kalaupun ada lalu lalang orang hanya beberapa kali dan itu tidak sering.

            Berikut beberapa foto yang berhasil saya ambil selama di hutan mangrove Getem:







            Tempat terakhir yang saya kunjungi yaitu bukit kapur Puger, bukit kapur ini sebenarnya bukan tempat wisata, namun tempat penampangan kapur untuk kegunaan produksi pabrik, jadi kalau berniat untuk berfoto atau hunting foto di tempat ini kita harus berhati-hati dan izin dahulu sama petugas jaga di sana. Namun jangan takut, petugas jaga nya di sana sangat rama dengan pengunjung, kita hanya diingatkan untuk tetap berhati-hati untuk mengantisipati hal buruk yang ada salah satunya longsoran kapur hasil kegiatan pertambangan.

            Berikut beberapa momen yang berhasil saya abadikan di sana:





            Terakhir, sebagai orang yang lebih menyukai kegiatan eksplore alam, menurut saya Puger wajib menjadi list kunjungan selama ke Jember, selain kondisinya masih tidak begitu ramai, pemandangannya yang ada juga tidak kalah menarik dengan tempat-tempat lain di Jember yang sudah dahulu lebih dikenal oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Namun terlepas dari itu, saya memiliki saran, jika anda berniat berkunjung ke Puger, anda harus memperhatikan sikap, jangan asal jepret atau asal foto kegiatan masyarakat di sana, karena masyarakat di sana masih kurang terbiasa dengan adanya aktifitas kunjungan wisatawan, jadi sebisa mungkin, kita harus sering-sering tebar salam dan senyum dengan masyarakat atau warga sekitar yang sedang berpapasan dengan kita di sana. (17-2-2018)

Halaman Kami: